Kerajinan Bahan Serat
(Pendidikan)
Oleh: Wina marliyanti sebayangA Pengertian Serat
Serat adalah suatu jenis bahan yang berupa potongan-potongan bagian yang membentuk jaringan memanjang yang utuh
Pengertian Serat Alam
Bahan serat alam adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 6). Dalam KBBI serat diartikan sebagai suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi, terutama ke arah panjang.
Serat juga digunakan sebagai bahan baku tekstil. Sebagai bahan baku tekstil, serat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain. Ya, serat adalah bahan baku yang memegang peranan penting dalam pembuatan tekstil karena sifat serat akan mempengaruhi sifat benang atau kain yang dihasilkan, baik dari pengolahan secara mekanik maupun pengolahan secara kimia.
Jenis dan Karakteristik Bahan Serat
Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Namun pada kesempatan kali ini, yang akan dipelajari hanya pada serat dari dari tumbuhan dan hewan yang akan dipaparkan di bawah ini.
Serat dari Tumbuhan
Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini karena serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tesktil memiliki persyaratan meliputi: kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk.
Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasikan menjadi empat, yakni sebagai berikut.
Serat dari Biji
Beberapa biji tumbuhan telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat, contohnya dalah biji dari pohon kapas dan kapuk. Namun saat ini kapas dan kapuk sudah jarang digunakan untuk bahan baku produk tekstil. Kapas lebih banyak digunakan sebagai bahan kosmetik.
Serat dari Batang
Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contoh serat alam dari batang meliputi: bahan pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.
Serat dari Daun
Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun, banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk tekstil. Contohnya adalah: serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.
Serat Berasal dari Buah
Tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah buah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buahnya, dan sabut tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan serat. Sabut yang digunakan sebagai serat hanyalah yang memiliki potongan-potongan panjang.
Serat dari Hewan
Serat yang berasal dari hewan banyak disukai oleh negara-negara Eropa. Bahan serat tersebut memiliki tekstur yang lembut dan halus, Sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat memanfaatkan serat ini.
Serat dari Stapel
Stapel adalah serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 11). Contoh serat dari stapel adalah dari: domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba.
Serat dari Filamen
Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang. Contohnya adalah serat dari kepompong ulat sutra.
Karakteristik Bahan Serat Alam
Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah permukaan seratnya, seperti:
- kehalusan,
- kekuatan,
- daya serap, dan
- kemuluran atau elastisitas.
Karakteristik Serat Kapas
Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memiliki beberapa karakteristik seperti: bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.
Karakteristik Serat Sutra
Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah dihancurkan.
Karakteristik Serat Wol
Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri.
Berdasarkan karakteristik tersebut, kita dapat melakukan perawatan pada bahan serat alam lebih maksimal. Hal ini dilakukan agar kualitas bahan serat tetap terjaga dan tahan lama.
Pengolahan Bahan Serat
Sebelum menggunakan serat alam sebagai bahan kerajinan, tentunya harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Proses pengolahan masing-masing bahan tekstil secara umum sama saja. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin yang langkah-langkahnya dalah sebagai berikut.
- Pemintalan Benang
Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang yang disebut pemintalan. - Penggulungan Benang
Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat penggulung benang. - Pencelupan Warna
Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat. Selanjutnya benang dikeringkan. - Penenunan Benang Menjadi Kain
Setelah kering, benang dapat ditindaklanjuti dengan proses penenunan menjadi kain.
Benang yang telah jadi bahan baku dapat digunakan untuk membuat makrame dan tapestri, sedangkan kain dapat digunakan untuk membuat kain ikat celup.
Teknik Produksi Kerajinan Bahan Serat
Teknik dasar kerajinan tekstil adalah segala cara yang digunakan untuk membentuk atau mengolah bahan tekstil. Adapun teknik yang digunakan sangat beragam. Penggunaan teknik dasar ini disesuaikan dengan kerajinan yang akan dibuat.
Teknik-teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil yang dapat digunakan untuk memproduksi kerajinan ikat celup, makrame, dan tapestri yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Menenun
Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri. Menenun menggunakan alat spanram atau bingkai yang direntangkan benang-benang lungsi sebagai jalur jalannya benang tenunan atau pakan.
Menjahit
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Teknik menjahit dapat dilakukan dengan tangan (manual) atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat celup diperlukan teknik menjahit untuk merintang warna.
Mengikat
Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang/lebih membentuk ikatan yang diinginkan. Teknik mengikat dapat pula diartikan menyatukan helaian kain yang satu dengan lainnya menggunakan alat pengikat untuk membentuk pola tertentu. Ikatan ini dapat berupa simpul ataupun pola warna.
Sementara itu, proses produksi kerajinan bahan serat sesuai dengan bahan dan teknik yang digunakan akan dipaparkan di bawah ini.
Produk dan Proses Kerajinan Bahan Serat Alam
Sebelumnya, dalam pembuatan produk kerajinan yang baik, kita harus mengetahui terlebih dahulu sebetulnya produk seperti apa yang bagus dan berkualitas baik. Oleh karena itu, kita perlu memahami dahulu seperti apa membuat karya yang berkualitas.
Syarat Perancangan Kerajinan Serat Alam Berkualitas Baik
Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan yang berkualitas tinggi adalah sebagai berikut.
- Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Contoh mangkuk untuk wadah sayur. - Kenyamanan (Comfortable)
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh cangkir didesain ada pegangannya. - Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki. - Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh piring dari serat kelapa harus mempertimbangkan komposisi aat pelapis/pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya jika digunakan sebagai wadah makanan. - Keindahan (Aesthetic)
Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah benda dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya dari bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya.
Proses Perancangan Kerajinan Serat Alam
Selain itu, kerajinan serat yang baik dihasilkan dari proses perancangan yang baik pula. Oleh karena itu, proses perancangan karya kerajinan harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
- Tentukan bahan & jenis kerajinan.
- Penggalian ide dari berbagai sumber.
- Buat beberapa sketsa karya.
- Tentukan sebuah karya terbaik.
- Kumpulkan bahan dan alat yang sesuai untuk rancangan karya.
- Buat karya sesuai dengan rancangan/sketsa.
- Evaluasi karya, apakah layak atau tidak.
- Revisi karya, meskipun karya sudah layak, jika ada celah inovasi mengapa tidak.
Produk Kerajinan Serat Alam
Produk kerajinan yang dihasilkan dari bahan serat tumbuhan dan hewan sangat banyak dan cukup mudah didapat. Namun ada pula serat buatan yang dihasilkan dari berbagai bahan campuran, yang juga menghasilkan produk kerajinan yang kreatif seperti kain. Berikut adalah beberapa contoh produk dan proses kerajinan serat alam.
Produk Kerajinan Serat Tumbuhan
Serat alam yang biasa digunakan di antaranya daun eceng gondok, daun pandan, daun jagung, daun pisang atau pelepah pisang, daun kelapa/janur, daun lontar, daun pandan, dan daun pohon gebang. Selain daun ada juga akar, biji, dan batang.
Bahan Kerajinan Serat Tumbuhan
Serat alam dari tumbuhan yang dapat diolah menjadi produk kerajinan. Beberapa bahan kerajinan serat tumbuhan meliputi beberapa jenis di bawah ini.
- Serat pelepah pisang
- Serat daun pepaya
- Bahan serat eceng gondok
Pengolahan Bahan Kerajinan Serat Tumbuhan
Proses persiapan pembuatan bahan baku yang digunakan biasanya dengan cara dikeringkan secara alami menggunakan sinar matahari langsung. Untuk menghindari jamur, bahan serat alam harus direndam dahulu dalam waktu tertentu dengan larutan natrium benaoat atau aat pengawet lainnya sehingga bahan serat alam dapat tahan lama tanpa jamur.